Senin, 20 Februari 2012

Peran Ganda Mamah dalam Keluarga


Malam itu terlihat raut muka yang Nampak kelelahan karena seharian beraktifitas sebagai ibu rumah tangga. Tak pernah terlontar kata lelah dari mulutnya, malam hari pukul 20.00 akhirnya semua aktifitas pada hari itu berakhir. “ mbak, mamah tidur duluan yah,” ucapnya. “ kalau Papah pulang atau telfon bilang mamah udah tidur,” lanjutnya sambil menutup pintu kamarnya. Malam itu mamah tidur lebih awal dari biasanya.

Mamam perempuan yang menginspirasi kehidupan saya, dengan kondisi keluarga yang pas-pasan sehingga mengharuskan dia untuk memutar otaknya agar bisa membantu Papah menghidupi keluarga, walhasil mamah membuka usaha sembako. Ruang paling depan rumah yang awalnya ruang tamu disulap menjadi warung kecil. Sekitar Juni 2008 mamah mulai dengan usaha sembakonya.

Sementara itu, dalam kondisi harian mamah menjadi seorang ibu yang harus berperan ganda menjadi ibu rumah tangga yang mengurusi anak dan suaminya serta bekerja membantu Papah untuk menambah penghasilan untuk keluarga. Mamah memasak, mengatur rumah tangga, menjadi pendidik dan dokter untuk anak-anaknya, ditambah lagi dengan kerjaan tambahan ngurusin warung untuk tambahan keuangan keluarga. Sangat banyak peran yang ia jalankan dan semua ia kerjakan dengan sangat baik. Mamah adalah sosok yang luar biasa bagi saya, Adib, Sifa dan Papah saya.

Waktu subuh dia sudah memulai aktifitasnya, meskipun terkadang rasa lelah menyertainya namun rutinitas seharian ia tetap jalani, menyiapkan segala sesuatu untuk saya, Adib, sifa dan Papah. Dari mulai menyiapkan sarapan apa yang baik untuk asupan pagi anak-anaknya sampai memandikan si kecil Asifa yang kebetulan masih 6 tahun sehingga masih membutuhkan bantuan untuk mandi dan lain-lain. Setelah semuanya beres, anak-anak berangkat sekolah  lalu dia menyiapkan perlengkapan warung, jam 7 pagi dia membuka warungnya dengan batuan Papah tentunya. Warung yang kecil dibuka dengan harapan ada rejeki dari para pembeli yang membeli diwarunnya. Warung yang dibuka pukul 7 pagi dan ditutup pukul 6 sore itu cukup untuk membantu Papah dalam menambah uang untuk kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anaknya.

Setiap hari Mamah dan papah bekerja keras untuk menghidupi keluarga, saling membahu dalam pekerjaannya satu sama lain yang menjadikan mereka bertahan sampai saat ini. Semua itu mereka kerjakan bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk anak-anaknya yang kian hari kian besar dan tentunya membutuhkan biaya yang besar pula. Anaknya yang paling besar kini melanjutkan sekolah di salah satu Universitas negeri Di Bandung. tepatnya di UPI jurusan Pendidikan Kewarganegaraan.  Karena anaknya yang besar tersebut maka Mamah dan Papah bekerja keras dengan harapan anaknya bisa melanjutkan kuliah dengan baik hingga akhir.

Sebagai anak yang paling tua saya merasa harus menjadi seorang anak yang Mamah Papah inginkan, meskipun terkadang tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. “ mbak kuliah yang bener yah, belajar yang baik biar nanti tidak seperti mamah sekarang,” ucapnya. “ mbak juga belajar prihatin yah, semoga nanti mbak jadi orang sukses yang jadi kebanggaan mamah papah serta adik-adik,” tambahnya.

Saya hanya tersenyum dan menganggukan kepala, seperti biasa itu yang saya lakukan ketika mamah menasehati saya.  Namun dalam hati saya berkata, “ tentu saja mamah sayang, mbak akan melakukan yang terbaik agar mamah bangga dan bisa jadi contoh adik-adik kelak,” tutur saya dalam hati.

Diumur saya yang 21 tahun ini, saya belum bia memberikan sesuatu yang berarti untuk mamah. Jujur menjadi anak pertama itu berat, serasa ada beban yang dipikul. “kesuksesan mamah dan papah itu ada pada saya sebagai anak pertama yang nantinya akan dicontoh oleh adik-adik kelak.”

Malam pada malam hari ini dalam hati saya bergumam, “ mamah papah, sabar yah suatu saat apa yang kalian tanam saat ini, dimasa depan kalian akan memetiknya,” gumam saya dalam hati.

Saya akan selalu ingat akan kata “Dalam hidup tidak ada jaminan untuk terus bahagia atau selalu menderita,Tidak ada kepastian untuk apapun, semuanya akan berubah ketika kita mau berusaha.”

Setiap orang pasti akan keluar dari kotak rasa nyamanya, sekarang saya sedang berusaha keluar dari kotak nyaman untuk mendapatkan kenyamanan yang lebih dan bisa kalian rasakan dimasa yang akan datang. Percaya itu mah !!!

itu cerita saya tentang Mamah, bagaimana tentang Mamah anda ??

(catatan malam hati ditengah kerinduan kepada Mamah)